Selasa, 11 Januari 2022, Program studi Akuntansi FEB UMM telah sukses menyelenggarakan Webinar Nasional Green Accounting bertema “Peduli Lingkungan Berkelanjutan”. Acara yang diselenggarakan online dan diikuti 650 peserta ini dimulai pukul 08.30 WIB dan dibuka oleh Bapak Tri Wahyu Oktavendi, S.E., M.SA., selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi. Ia mengatakan isu lingkungan yang berkelanjutan sangat mendesak, bahkan di luar teknologi. Mudrifah, S.E., M.M., selaku ketua panitia, mengatakan acara ini dilaksanakan atas dasar ketertarikannya terhadap isu lingkungan. "Akuntansi hijau bertujuan untuk mempromosikan kepentingan perusahaan yang ramah lingkungan. Webinar ini secara khusus akan membuka wawasan kita bahwa kita dapat berperan dalam menyelamatkan lingkungan terlepas dari apapun profesi kita" tegasnya.
Dalam webinar kali ini, panitia menghadirkan pembicara luar biasa yang terdiri dari professional, praktisi dan juga akademisi. Gina Harventy, S.E., Ak., M.Sc., CA, sebagai moderator menyampaikan bahwa Sustainable Development Goals memiliki aspek dasar 5P yaitu people, the planet, wealth, peace and partnership yang tidak dapat dipisahkan. Dari pembicara pertama adalah Prof. Eko Ganis Sukoharsono, S.E., M.Com (Accy), M.Com-Hons, CSRS, CSRA, CA, Ph.D., selaku Ketua Institute of Certified Sustainability Practitioners. Beliau mengatakan Akuntansi hijau harus menghormati Pentaple P Bottom Line, yang meliputi Prophet, Planet, Profit, Phenotechnologi, dan People. Sustainability, lanjutnya, tidak hanya berarti keberlanjutan yang masih ada saat ini dan esok hari, tetapi juga diterjemahkan sebagai acuan dari Pentaple P Bottom Line, yang merupakan upaya peduli sesama, peduli planet, memanfaatkan teknologi, mempercepat perekonomian, dan berdoa kepada Tuhan.
Hal ini juga didukung oleh pembicara kedua, yaitu Ir. Gatot Tri Puryanto, M.T., selaku Head of Departement of Safety, Health, and Environment (SHE) & Quality PT. Cheil Jedang Indonesia Pasuruan. Saat memaparkan tentang implementasi proses produksi hijau di perusahaan manufaktur, poin terpenting adalah preventif pada setiap keputusan yang diambil. “Memperhitungkan resiko dan dampaknya pada lingkungan pada setiap perencanaan operasional perusahaan adalah bukan hal yang main-main”, imbuhnya. Selain itu, Sri Wahjuni Latifah, M.M., Ak., CA., CSRS, CSRA selaku narasumber ketiga sekaligus dosen prodi Akuntansi menyampaikan bahwa fokus pada pembahasan Tanggung jawab sosial perusahaan dan prinsip-prinsipnya, salah satu hal yang sudah mulai mendorong solusi masalah lingkungan adalah ATM sampah. Berbagai jenis sampah yang dapat dikumpulkan akan didaur ulang menjadi barang berharga. Harapannya, acara ini dapat bermanfaat dan membuka pikiran serta awareness para peserta terhadap isu lingkungan.